Selasa, 24 November 2009

Dosakah jika seseorang selingkuh?

Bagaimana islam memandang hal tersebut?
Dan bagaimana caranya agar kita seorang istri bisa menjadi istri sholehah dan taat pada suami?
Kata selingkuh seringkali kita dengarkan di media TV, surat kabar, majalah dan berbagai media lainnya. Pelakunya pun bermacam - macam mulai dari selebritis, pejabat tinggi, bahkan sampai orang yang tinggal di pelosok desa pun ada yang melakukannya. Namun mungkin kurang tersiar karena tidak nilai jual pemberitaan bagi jurnalis. Nah disini kita akan membahas tentang selingkuh yang terutama bagi orang yang sudah menikah ( bukan bagi orang yang pacaran ).......


Jawabannya tentu saja tetap tidak boleh, karena Semua perbuatan yang dilarang oleh Allah adalah perbuatan dosa. Seorang istri yang selingkuh, artinya menjalin hubungan cinta dengan laki-laki lain yang bukan makhramnya. Jelas ini merupakan tindakan dosa. Mengapa?

1. Karena seorang istri telah mengkhianati ketentuan Allah dan Rasul-Nya, sekaligusmenghianati kepercayaan suaminya.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”. (QS. Al-Anfal [8]: 27)

2. Melanggar larangan Allah, yaitu menghampiri zina baik dilakukan dengan zina mata, zina hati. Lebih-lebih zina fisik merupakan salah satu diantara dosa besar.

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”. (QS. Al-Isra’ [17]: 32)

فَالْعَيْنَانِ تَزْنِيَانِ وَزِنَاهُمَا النَّظَرُ (رواه أحمد)

“Dua mata itu bisa berzina, dan zinanya mata adalah dengan melihat”. (HR. Bukhari)

3. Allah melarang dua orang dewasa berlawanan jenis menyepi tanpa ditemani oleh makhramnya.

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلاَ يَخْلُوَنَّ بِامْرَأَةٍ لَيْسَ مَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ مِنْهَا فَإِنَّ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ (رواه أحمد)

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah sekali-kali berduaan dengan wanita yang tidak disertai makhram, karena sesungguhnya yang ketika adalah syaithan”. (HR. Ahmad)

Apa yang mesti mbak lakukan? Berusaha untuk menjadi istri yang shalihah; karena istri yang shalihah merupakan sebaik-baik perhiasan bagi seorang suami.

إِنَّ الدُّنْيَا كُلَّهَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ (رواه أحمد)

“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. (HR. Ahmad)

Bagaimana cirri-ciri istri yang shalihah itu?

Tentunya ia seorang istri yang melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya dalam seluruh aspek kehidupannya. Tetapi dalam kaitannya dengan kewajiban terhadap suami, secara spesifik dijelaskan oleh Rasulullah didalam hadits beliau. Diantaranya adalah:

أَلاَ أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ (رواه أبو داود)

“Maukah aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik yang dimiliki oleh seseorang? Yaitu istri yang shalihah, jika dilihat menyenangkan, jika diperintah (kebaikan) ia mentaatinya, jika ditinggal maka ia memelihara (kehormatan) dirinya” . (HR. Abu Daud)
Inti sari artikel diambil dari sini

Artikel Terkait:

0 komentar: