Ibrahim bin adham pernah di tanya tentang apa yang menyebabkan dirinya mencapai tingkat zuhud, lalu ia menjawab ada 3 hal yaitu :
Ibrahim bin Adham adalah seorang yang dulunya pernah menjadi penguasa di negerinya, lalu meninggalkan kekuasaanya demi mencari kebahagiaan akhirat. Di Makkah dan ditempat lainnya ia tekun beribadah dan bertobat kepada Allah.
Dalam Ar-Risalah Al-Qusyairiyyah disebutkan bahwa nama lengkap Ibrahim bin Adham adalah Abu Ishaq Ibrahim bin Mansyur, putra seorang raja dari negeri Baikhan.
Pada suatu hari ia berburu ke hutan. Disana ia mengejar seekor musang atau kelinci yang menjadi buruannya.Saat mengejar buruannya tersebut tiba-tiba ia mendengar suara tanpa rupa mengatakan: "Hai Ibrahim, apakah engkau di ciptakan untuk berburu?"
Tidak lama kemudian suara tanpa rupa itu kembali berseru kembali saat ia telah bertengger di atas pelana kudanya.: " Demi Allah, bukan untuk ini engkau diciptakan dan bukan untuk melakukan ini engkau di perintahkan."
Setelah itu ia turun dari kudanya. Tanpa disengaja ia bertemu dengan seorang penggembala ternak milik ayahnya. Ia menukar kuda tunggangannya berikut semua perbekalannya dengan baju penggembala itu. Selanjutnya, ia masuk ke daerah pedalaman dan terus jalan kaku hingga sampai ke Mekkah.
Di Makkah Ibrahim bin Adham dari Sufyan Ats-Tsaurty dan Fudhail bin Iyadh. Dari Makkah ia melanjutkan perjalanannya ke Syria. Ia makan dan minum dari hasil keringatnya sendiri, seperti menerima upah dari mengetam, menerima upah dari memelihara kebun milik orang lain, dan pekerjaan lainnya. Ia meninggal di syria.(Red.Terjemah Nashaihul Ibad)
- Kulihat kuburan adalah alam yang begitu mengerikan, sedang aku tidak punya teman yang dapat menghilangkan rasa takutku.
- Kulihat perjalankan sangat jauh, sedang aku tidak punya bekal yang dapat mengantarkan ke tujuan.
- Kulihat Tuhan yang Maha Perkasa sebagai hakim, sedang aku tidak punya alasan untuk membela diriku di hadapan-Nya."
Ibrahim bin Adham adalah seorang yang dulunya pernah menjadi penguasa di negerinya, lalu meninggalkan kekuasaanya demi mencari kebahagiaan akhirat. Di Makkah dan ditempat lainnya ia tekun beribadah dan bertobat kepada Allah.
Dalam Ar-Risalah Al-Qusyairiyyah disebutkan bahwa nama lengkap Ibrahim bin Adham adalah Abu Ishaq Ibrahim bin Mansyur, putra seorang raja dari negeri Baikhan.
Pada suatu hari ia berburu ke hutan. Disana ia mengejar seekor musang atau kelinci yang menjadi buruannya.Saat mengejar buruannya tersebut tiba-tiba ia mendengar suara tanpa rupa mengatakan: "Hai Ibrahim, apakah engkau di ciptakan untuk berburu?"
Tidak lama kemudian suara tanpa rupa itu kembali berseru kembali saat ia telah bertengger di atas pelana kudanya.: " Demi Allah, bukan untuk ini engkau diciptakan dan bukan untuk melakukan ini engkau di perintahkan."
Setelah itu ia turun dari kudanya. Tanpa disengaja ia bertemu dengan seorang penggembala ternak milik ayahnya. Ia menukar kuda tunggangannya berikut semua perbekalannya dengan baju penggembala itu. Selanjutnya, ia masuk ke daerah pedalaman dan terus jalan kaku hingga sampai ke Mekkah.
Di Makkah Ibrahim bin Adham dari Sufyan Ats-Tsaurty dan Fudhail bin Iyadh. Dari Makkah ia melanjutkan perjalanannya ke Syria. Ia makan dan minum dari hasil keringatnya sendiri, seperti menerima upah dari mengetam, menerima upah dari memelihara kebun milik orang lain, dan pekerjaan lainnya. Ia meninggal di syria.(Red.Terjemah Nashaihul Ibad)
0 komentar:
Posting Komentar